ilustrasi |
Mungkin memang benar, bahwa nilai, makna, dan pemahaman terhadap suatu hal itu bergantung pada kacamata dan kacahati:
Siapa yang melihat.
Dari sebelah mana ia memandang.
Kacamata apa yang digunakan.
Lensa warna apa yang ia pasang.
Matanya berfungsi dengan baik atau tidak.
Batinnya sedang bening dan selaras atau tidak.
Niatnya lurus atau tidak.
...
Bagi orang yang pemikirannya selalu berangkat dari konsep anti-antian, pola pikir biner, hitam putih, dan konspirasi masyudi, mungkin memang cenderung kesulitan memahami konsep "harmonisasi", "keseimbangan", atau "sesuai kebutuhan".
Itu sebabnya,
Konsep pengobatan rasional direduksi sebagai anti antibiotik.
Konsep sehat alami dipersempit jadi anti obat farmasi.
Konsep gentle birth dipahami sebagai anti intervensi.
dan istilah "memberdayakan diri" pun jadi sarana komersialisasi.
PADAHAL,
Pada kondisi tertentu, full intervensi justru menjadi penanganan yang paling gentle bagi ibu maupun bayi.
Pada kondisi tertentu, mengonsumsi antibiotik itu justru merupakan pengobatan yang rasional.
Sehat alami, dan memberdayakan diri yang sesungguhnya justru membuat kita MAMPU TERLEPAS dari ketergantungan terhadap apapun. Termasuk pada produk yang diklaim paling alami sekalipun.
:)