Jojo suka
berlama-lama melihat bulan.
Ia juga
senang mengamati mobil, hingga ke bagian yang detil-detil.
Belakangan,
setiap kali ditanya mau jadi apa, jawabannya, “Utang pakil”.
Waktu kami
pergi ke supermarket dekat rumah, ia minta dibelikan sebuah peluit. Setiap kali
melihat mobil mundur atau mengatur posisi, ia akan berteriak:
“Teyuuuussss”
“Kanaaaannn”
“Kiyiiiiii”
Dan, “Hooooppp!”
Sambil meniup
peluitnya, kencang sekali.
Di mata
Jojo, mungkin tukang parkir itu keren.
Di mata
Mama, Jojo lebih keren.
Jojo
enggak jaim, berani bercita-cita di luar standar rata-rata, juga berimajinasi dengan percaya diri. Sekali lagi, Mama belajar dewasa dari seorang anak "kecil".
Sekarang
Jojo mau jadi tukang parkir.
Besok
mungkin Jojo mau jadi astronot.
Lusa bisa
jadi Jojo mau jadi penulis.
Jadilah
manusia yang berbahagia. Bahagia terhadap dirimu sendiri. Bahagia dengan apa adanya.
Mama, akan
slalu mengiringi langkahmu dengan doa, dukungan, dan cinta.